"Saya tidak bisa berkomentar, karena memang nggak tahu," kata Iva saat ditanya detikcom terkait dugaan keterlibatan pejabat tinggi negara dalam proses pembatalan kuliah umum UAS. Hal itu disampaikan Iva di kantornya, Kamis (10/10/2019).
Sebelumnya, dugaan keterlibatan petinggi negara ini diungkap Ketua Takmir Masjid Kampus UGM Mashuri Maschab. Pejabat yang dimaksud ialah Mensesneg Pratikno. Menurut Mashuri, keterangan itu disampaikan oleh pimpinan kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sosok alumni yang mendesak UGM) nggak disebut. Saya nanti mau WA ke Mas Tik (Pratikno), Mas Tik kan mahasiswa saya. Karena dia yang disebut, nama Pak Tik tadi (disebut). Nanti saya WA statement saya, saya kirim ke Mas Tik," sambungnya.
Selain nama Pratikno, lanjut Mashuri, pimpinan kampus juga menyebut nama Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. "Termasuk (Djagal) mengatakan Sultan ikut melarang, nggak percaya saya," terangnya.
Iva membenarkan telah ada pertemuan antara Mashuri dan Djagal kemarin. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Bambang Agus Kironoto. Namun Iva tak mengetahui isi pembicaraannya.
"Jadi saya benar-benar tidak berada di ruangan itu, bagaimana pembicaraannya (di antara empat orang), dua takmir lalu Pak Djagal dan Pak Bambang. Apa yang terjadi di dalam ruangan itu kan saya juga tidak tahu. Saya tidak tahu pembicaraan itu," sebutnya.
detikcom sudah mencoba meminta konfirmasi kepada Djagal. Namun, saat ditemui di ruangannya, yang bersangkutan belum bersedia memberikan keterangan kepada media.
Simak Video "UGM Batalkan Rencana Kuliah Umum UAS"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini