Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ketut Sumedana, mengatakan tiga hari lalu tim penyidik meminta keterangan dua produsen laptop dan vendor yang menyediakan barang di Jakarta.
"Penyidik sudah lakukan pemeriksaan 3 hari lalu ke Jakarta, yaitu ke Lenovo, Acer dam vendor yang sediakan barang. Jadi ada peningkatan kerugian negara cukup signifikan, sekarang Rp 11.006.378.000," kata Ketut di kantornya, Senin (8/10/2019).
Peningkatan perkiraan kerugian negara dari Rp 8 miliar menjadi Rp 11 miliar itu akibat adanya perbedaan harga dari produsen laptop di dua daerah yaitu Kendal dan Pekalongan.
"Harga yang diberikan Lenovo dan Acer beda dari yang dibayarkan oleh Pekalongan dan Kendal. Dari harga Rp 4 juta sekian di lapangan dijual Rp 10 juta," terangnya.
Ia menyebut saat ini sudah lebih dari 100 saksi dan hari ini diperiksa Sekretaris Dewan dari DPRD Provinsi Jateng sedangkan besok akan diperiksa mantan badan anggaran yang saat kasus terjadi masih menjabat.
"Besok 1 banggar diperiksa, dari Fraksi Demokrat," tegasnya.