Gempa itu terjadi pada pukul 04.29 WIB. Berdasarkan keterangan dari Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta, pusat gempa berada di daratan, yakni 10 kilometer arah barat laut dari Kulon Progo dengan kedalaman 124 kilometer.
"Pusat gempa di darat," kata Kepala BMKG Yogyakarta Agus Riyanto dalam keterangannya, Rabu (2/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, berdasarkan kedalaman pusat gempa yang lebih dari 100 kilometer dan dilihat dari peta tektonik, penyebab gempa adalah aktivitas tektonik di zona subduksi.
"Penyebab gempa pada Subuh tadi adalah aktivitas tektonik di zona subduksi," ucapnya.
Menurut Agus, jarak pusat gempa bumi tersebut hanya 19,28 km dari lokasi Bandara YIA. "Kurang-lebih 19,28 kilometer timur laut Bandara Kulon Progo (YIA)," ujar Agus kepada detikcom.
Agus menyebutkan BMKG terus melakukan koordinasi lintas sektoral, seperti pemerintah, pakar, dan akademisi. Salah satu yang dilakukan adalah mitigasi bencana terkait keberadaan bandara baru yang disebut sebagai salah satu terbaik di Tanah Air tersebut.
"Koordinasi kami dengan UGM, pemda, dan institusi terkait lainnya masih dan terus jalan. Sekarang saja kami sedang membangun radar tsunami yang dipasang di pantai selatan Bantul dan Purworejo untuk mem-backup bandara dan memonitor fenomena gelombang laut pantai selatan," ujar Agus.
Tonton juga video Melihat Kegiatan Belajar di Sekolah Darurat Pascagempa Palu:
(mbr/mbr)