Pantau Siswanya, Wakasek di Jateng Diminta Turun ke Lokasi Demo

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Jumeri, Selasa (1/10/2019). (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)

Semarang - Dinas Pendidikan Jawa Tengah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait antisipasi siswa ikut demo. Salah satu cara yang dibahas adalah meminta wakil kepala sekolah ikut turun ke lokasi unjuk rasa.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Jumeri, mengatakan hari ini di SMKN 7 Semarang dilakukan pertemuan dengan kepala SMA/SMK sederajat cabang 1 Jateng, yaitu Kota dan Kabupaten Semarang.

"Ini yang tidak datang akan dipanggil besok. Harus 100 persen. Besok di cabang lain juga diadakan," kata Jumeri, Senin (1/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan selama ini siswa yang ikut unjuk rasa melakukannya di luar jam belajar atau saat pulang sekolah. Maka nanti jika ada informasi unjuk rasa, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan akan ikut ke lokasi untuk mengawasi.

"Nanti wakasek bidang kesiswaan datang. Kalau anak siswa asli pasti ngerti, balik karena ada wakasek di situ," jelasnya.

Hal itu juga untuk mengantisipasi adanya penyusup atau provokator aksi yang mengaku sebagai siswa. Diharapkan wakil kepala sekolah setidaknya bisa mengidentifikasi anak didiknya.

"Jadi wakasek tahu ada penyusup atau tidak. Misal ngaku dari SMKN 7, ternyata bukan, ya tangkap. Kalau bukan wakasek kesiswaan, tidak ngerti itu," ujar Jumeri.

Dalam acara pertemuan di SMKN 7 Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga datang dan memberikan imbauan kepada kepala sekolah yang hadir. Selain itu, ia berharap intelijen dari penegak hukum bisa membongkar provokator yang membuat para siswa turun ke jalan untuk demo.

"Negara harus bertindak, intelijen bergerak, cari siapa sih penggeraknya, jangan sampai anak-anak jadi korban. Begitu atribut putih abu-abu, lainnya ikut," kata Ganjar.

Mendikbud Sebut Ada 50 Penyusup Nyamar Jadi Pelajar Saat Demo:

[Gambas:Video 20detik]