Pantauan detikcom, massa mulai berangsur-angsur meninggalkan aksi saat jam menunjukkan pukul 16.30 WIB. Selanjutnya, secara bertahap, ruas jalan di simpang Gejayan mulai dilalui kendaraan bermotor baik motor hingga mobil.
Tampak pula beberapa polisi tengah mengatur lalu lintas di simpang tersebut untuk mengantisipasi adanya antrean kendaraan bermotor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seperti halnya Sofyan (25), ia mengaku membagikan air mineral karena menerima bantuan air mineral dari peserta aksi. Selain itu, ia menilai bagi-bagi air mineral ini sebagai kontribusinya sebagai salah satu peserta aksi.
"Tidak ada alasan khusus dalam bagi-bagi air gelasan ini. Tadi saya hanya disuruh ambil 1 kardus (air mineral gelasan) dari mobil pikap dan saya bagi-bagikan saja kepada para peserta," katanya saat ditemui di lokasi aksi, Senin (30/9/2019).
Selain membagikan air mineral gratis, ia juga memunguti sampah yang berceceran di lokasi aksi damai. Bahkan, ia sengaja membawa sendiri kantong plastik dari rumahnya.
"Untuk bersih-bersih sampah ini murni inisiatif saya mas, saya bawa kantong plastik sendiri. Kalau alasannya sendiri biar saat meninggalkan lokasi aksi tidak ada lagi sampah, dan agar peserta lainnya juga sadar," katanya.
![]() |
Peserta aksi lain yang ikut membagikan air mineral dalam kemasan secara gratis, Hibban (22) mengaku bahwa ia melakukan hal tersebut karena menerima bantuan 1 kardus berisi air mineral dari peserta lain.
"Saya melakukan ini karena dikasih mahasiswa lain tadi di belakang dan terus saya bagikan, daripada mubazir mas," katanya.
Simak Video "Gegap Gempita Massa di Aksi Gejayan Memanggil"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini