Tolak Aksi, Pelajar SMA De Britto Yogya Tegaskan Bukan Followers

Tolak Aksi, Pelajar SMA De Britto Yogya Tegaskan Bukan Followers

Usman Hadi - detikNews
Sabtu, 28 Sep 2019 18:48 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Sleman - Video presidium atau OSIS SMA Kolese De Britto Yogyakarta yang menolak ajakan demonstrasi pelajar pada 30 September 2019 di Tugu Pal Putih sampai Titik Nol Kilometer tersebar di media sosial. Video tersebut viral di media sosial. Pihak sekolah membenarkan video tersebut.

"Iya, itu video dari De Britto, tapi yang menyebar bukan dari pihak De Britto," kata Kepala SMA Kolese De Britto Yogyakarta, Agus Prih Adiartanto, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (28/9/2019).

Dalam video tersebut, Ketua Presidium SMA Kolese De Britto, Marcelino Edo Susanto, tampak berpidato di hadapan para siswa di kompleks sekolah. Edo, begitu Marcelino Edo Susanto akrab disapa, membacakan pernyataan sikap dari presidium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menanggapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif akhir-akhir ini, terutama di Kota Yogya, sekaligus merespons undangan yang disebar melalui media sosial dan berbagai media berkaitan dengan (aksi) tanggal 30 September mendatang," kata Edo di awal pidatonya.

"Maka saya mewakili presidium, direksi, dan sekolah ingin menyatakan-mengimbau kepada seluruh sivitas akademika Kolese De Britto bahwa siswa SMA Kolese de Britto menyatakan sikap secara mandiri dan bijaksana menanggapi situasi politik yang berkembang sekarang ini," lanjutnya.



Edo melanjutkan segenap sivitas akademika SMA Kolese De Britto mendukung terciptanya situasi yang aman dan tenang di Kota Yogyakarta. Untuk itu, pihaknya menolak mengikuti seruan aksi pelajar pada tanggal 30 September 2019 di Yogyakarta.
"Kedua, secara bersama-sama ingin menciptakan suasana aman dan tenang untuk mendukung situasi Kota Yogya yang damai dan kondusif. Ketiga, tidak akan ikut dalam kegiatan yang digagas pada Hari Senin, 30 September 2019, dan yang keempat berdoa kepada Allah semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa," tuturnya.

Di akhir pidato, Edo menegaskan sivitas akademika SMA yang akrab di telinga dengan sebutan Johanes de Britto (JB) ini bukan pengikut. Namun mereka adalah pemimpin yang bijaksana dalam menentukan sikap dan dalam berpikir.

"Maka sekali lagi kita bukan follower, kita bukan pengikut, tapi kita adalah pemimpin. Pemimpin yang secara bijaksana menentukan arah dan sikap berpikir, menentukan tindakannya secara mandiri dan bijaksana. Maka JB bukan follower, JB markas besar leadership," tutupnya.


Halaman 2 dari 2
(ush/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads