Beredar Pesan Berantai Ajakan Demo untuk Pelajar SMP di Brebes

Beredar Pesan Berantai Ajakan Demo untuk Pelajar SMP di Brebes

Imam Suripto - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 11:06 WIB
Demo mahasiswa di depan DPRD Brebes, Rabu (25/9/2019). Foto: Imam Suripto/detikcom
Brebes - Pesan berantai ajakan ikut berdemo beredar luas di kalangan pelajar SMP di Brebes, Jawa Tengah. Pesan ajakan disebarkan melalui aplikasi WhatsApp kemarin.

Ajakan tersebut mulai beredar beberapa hari lalu setelah marak aksi demo tentang penolakan revisi UU KPK, dan RUU KUHP di berbagai kota termasuk Brebes. Buntut beredarnya pesan berantai ini, terpantau puluhan pelajar dari beberapa SMP yang bergabung dengan mahasiswa saat unjuk rasa di DPRD Brebes, Rabu (25/9).

Saat aksi demo kemarin, para pelajar ini berdiri secara berkelompok dengan teman teman se usianya. Mereka juga membawa beberapa spanduk dan poster layaknya peserta aksi unjuk rasa dari kalangan mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari penelusuran detikcom, puluhan pelajar SMP ini berasal dari berbagai sekolah baik negeri maupun swasta. Salah satu sekolah yang siswanya ikut gabung dalam demo adalah SMP Negeri 3 Brebes.


Dua siswa kelas IX SMP Negeri 3 Brebes masing-masing berinisial RA dan HA mengaku ikut bergabung dalam aksi demo karena ajakan dari teman melalui aplikasi WA. Pesan ajakan ini dibaca saat berada di rumah, seusai pulang dari sekolah.

"Dapat ajakan demo dari teman teman melalui WA. Saya baca pas di rumah setelah pulang sekolah," ungkap RA kepada detikcom di sekolahnya, Kamis (26/9/2019).



Siswa berinisial HA kelas IX juga mengakui hal sama. Menurut HA, tidak hanya SMP Negeri 3 Brebes, siswa sekolah lain juga mendapat pesan tersebut.

"Kemarin itu ada dari pelajar SMP lain. Semua pelajar SMP yang demo jumlahnya cukup banyak. Pas ketemu dan kumpul, sudah ada yang menyiapkan spanduk untuk demo," kata HA.


Baik RA dan HA mengaku, tidak mendapat imbalan saat ikut unjuk rasa tersebut. Baik itu berupa uang maupun makanan. Mereka tertarik bergabung semata-mata didorong rasa penasaran terhadap aksi demo yang sedang marak di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.

"Tidak dapat apa apa. Malahan saya dimintai iuran Rp2.500 untuk membeli cat. Katanya untuk membuat tulisan pada spanduk," sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala SMPN 3 Brebes, Tati Usmaningsih menanggapi soal beredarnya pesan tersebut.

"Kami melarang (siswa) bawa HP di sekolah. Jadi jelas ajakan itu sampai ke siswa setelah pulang. Kalau sekolah tahu pasti kami larang mereka ikut demo," tandas Tati Usmaningsih.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads