Proses ini dilakukan untuk mengetahui penyebab ledakan. Penyelidikan melibatkan laboratorium kriminal dan tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS).
"Kamis mulai dilakukan olah TKP untuk menentukan sebab ledakan, sampai hari ini masih bekerja. Proses ini melibatkan Labkrim, INAFIS dan penyidik Polda Jateng," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Solo, Jumat (20/9/2019).
Tim sempat terkendala adanya amunisi yang masih aktif. Sebab dalam peristiwa Sabtu (14/9) tersebut, tidak semua amunisi Ikut meledak.
Dia mengatakan masih belum bisa memastikan penyebab meledaknya gudang amunisi. Namun menurutnya, dugaan penyebab paling mungkin ialah karena terjadi korosi pada bahan peledak.
"Belum tahu ada kebakaran, korsleting, kelalaian petugas, proses korosif. Yang paling mungkin terjadi korosif, karena terlalu lama dan tidak dilakukan disposal. Semiga hasilnya segera saja," tutupnya.