Tampang Tasima, Buruh Cangkul yang Ngaku Polisi untuk Perdayai Para Gadis

Tampang Tasima, Buruh Cangkul yang Ngaku Polisi untuk Perdayai Para Gadis

Robby Bernardi - detikNews
Kamis, 19 Sep 2019 16:40 WIB
Tasima, polisi gadungan yang melarikan gadis asal Pemalang (Robby Bernardi/detikcom)
Kabupaten Pemalang - Tasima (28), warga Cirebon, diringkus petugas Polres Pemalang setelah membawa kabur Sari (22), gadis pegawai rumah sakit di Pemalang. Saat beraksi, Tasima mengaku sebagai polisi. Namun, setelah ia ditangkap, identitas aslinya terkuak.

Tasima, yang mengaku bernama Adi Frastiyo kepada korban, bukanlah seorang polisi. Ia bekerja serabutan dan buruh cangkul di Indramayu.

Kepada detikcom, Tasima mengaku sebagai polisi sejak awal 2019. Dirinya juga memalsukan KTP dengan mengisi kolom pekerjaan sebagai polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biar mudah. KTP itu saya buat pakai kertas biasa, kemudian dilaminating," kata Tasima di Mapolres Pemalang, Kamis (19/9/2019).

Tampang Tasima, Buruh Cangkul yang Ngaku Polisi untuk Perdayai Para GadisKorek api berbentuk pistol yang dibawa pelaku. (Robby Bernardi/detikcom)

Sedangkan kaus cokelat bertulisan 'polisi', celana cokelat tua, dan sebuah korek api berwujud senjata api didapatnya dari membeli di toko. Dengan pakaian layaknya polisi ini, Tasima mengaku lebih mudah mengikat calon korbannya, yakni para gadis untuk ditipu luar dan dalam.

"Hampir semuanya saya gituin, tapi tidak semuanya," ungkapnya.

Tasima mengaku selama sepuluh hari menyekap Sari di sebuah kamar rumah bibinya di Indramayu. Sari dikunci dalam kamar dan dilarang beraktivitas di luar kamar, apalagi hingga keluar dari rumah.

"Ya agar tetangga sana tidak pada tahu. Selama sepuluh hari sebelum ditangkap," jelasnya.


Tasima tercatat sebagai residivis kasus yang sama. Selepas keluar dari penjara, ia berhasil memperdayai tiga orang gadis, termasuk Sari, bahkan pacarnya sendiri.

Dalam modusnya, Tasima sengaja mengikuti sebuah aplikasi Tan-tan. Di aplikasi pencarian jodoh tersebut, dirinya mengaku bernama Adi Frastiyo, berprofesi sebagai polisi. Pengakuan sebagai polisi ini memuluskan aksinya menipu para gadis, termasuk menguras hartanya. (rih/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads