Gunung Merbabu Terbakar, 5 Desa di Boyolali Krisis Air Bersih

Gunung Merbabu Terbakar, 5 Desa di Boyolali Krisis Air Bersih

Ragil Ajiyanto - detikNews
Rabu, 18 Sep 2019 19:31 WIB
Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali -
Sebanyak 5 desa di 3 kecamatan yang berada di lereng Gunung Merbabu wilayah Boyolali mengalami krisis air bersih. Hal itu karena pipa air bersih yang mengambil air dari Tuk (mata air) Sipendok terbakar dan rusak saat kebakaran Gunung Merbabu, yang hingga kini belum padam.

Ketua Paguyuban Tirto Mawar, kelompok masyarakat pengguna air dari Tuk Sipendok, Prapto Miharjo, mengatakan pipa yang terbakar panjangnya mencapai sekitar 2 kilometer. Pipa-pipa tersebut berada di tebing yang terbakar.

"Ada lima desa yang terkena dampak akibat pipa air bersih terbakar," kata Prapto kepada detikcom saat ditemui setelah mengikuti rakor penanganan kebakaran Gunung Merbabu di basecamp Rempala, Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari (dulu bagian dari Kecamatan Ampel), Boyolali, Rabu (18/9/2019) sore.
Pipa air warga di lereng Merbabu rusak akibat kebakaranPipa air warga di lereng Merbabu rusak akibat kebakaran (Ragil Ajiyanto/detikcom)

Akibatnya, kelima desa tersebut saat ini tak ada pasokan air bersih. Warga pun mengalami krisis air bersih. Desa-desa tersebut adalah Desa Kembang, Desa Ngagrong dan Desa Seboto di Kecamatan Gladagsari. Kemudian Desa Jeruk, Kecamatan Selo, dan Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo.



Selain warga sekitar, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali memanfaatkan air dari Tuk Sipendok ini.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah Boyolali Masruri mengatakan, untuk penanganan kebakaran Gunung Merbabu, Pemkab Boyolali akan menggerakkan semua elemen masyarakat, terutama masyarakat yang memanfaatkan sumber air dari Tuk Sipendok yang berada di Gunung Merbabu, untuk membantu pemadaman. Selain itu, sekaligus memperbaiki pipa yang rusak akibat terbakar.

"Kita menggerakkan semua elemen masyarakat, terutama yang menggunakan air di beberapa desa. Nanti kita gerakkan untuk memadamkan bersama-sama," ujar Masruri.

Sedangkan untuk penanganan krisis air bersih akibat dampak kebakaran Gunung Merbabu, menurut Masruri, langkah yang paling memungkinkan yang segera dilakukan adalah memperbaiki pipa yang terbakar dengan mengganti dengan pipa baru.

"Kalau dropping air medannya sangat sulit. Maka yang paling memungkinkan pipanya segera diperbaiki, dalam seminggu ini harus selesai," kata dia.

Masruri menambahkan, Pemkab Boyolali siap memberikan bantuan pipa karena ini untuk kepentingan masyarakat. Pengadaan pipa, selain dari bantuan Pemkab, bisa diambilkan dari dana desa dan swadaya masyarakat.



Sementara itu, Nurpana Sulaksono, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 BTNGMb, menjelaskan kebakaran masih terjadi di wilayah Ampel, Boyolali. Api membakar di wilayah Tuk Sipendok, baik di bawahnya maupun di atasnya.

"Kebakaran di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu saat ini masih ada di beberapa titik, khususnya di wilayah Ampel. Tadi pagi terpantau satu hot spot, sekarang ini sudah 3-4 hot spot," kata Nurpana di basecamp Rempala.


Simak juga video "Kebakaran Gunung Merbabu Juga Hanguskan Kawasan Edelweis":

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads