Tiga desa itu adalah Desa Agungmulyo dan Desa Genengmulyo Kecamatan Juwana, serta Desa Tluwuk Kecamatan Wedarijaksa.
Kasi Pembangunan Desa Agungmulyo, Warso, mengatakan beberapa fasilitas umum maupun pribadi milik warga rusak dengan lubang bekas tembakan. Mulai dari kantor balai desa, rumah warga dan beberapa mobil milik warga rusak pada bagian kaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga Desa Genengmulyo, Rudi, sempat mengira lubang bekas tembakan yang ada di kaca rumah adalah bekas tembakan para penembak burung yang salah sasaran. Namun, akhirnya dia mengetahui ternyata ada rumah warga lain yang mengalami kerusakan yang sama.
"Sekitar pukul setengah dua malam, saya mendengar suara tembakan. Ternyata kaca saya bolong. Saat itu saya belum tidur karena baru pulang dari acara Suronan. Setelah mendengar tembakan, saya keluar dan melihat ada seseorang yang membawa senapan angin di pinggir jalan tepi rumah. Pelaku saat itu langsung pergi dan saya melihat hanya sekilas," jelasnya saat ditemui di rumahnya pagi tadi.
Rudi juga mengatakan bahwa penembakan dilakukan tepat di depan gapura rumahnya, di RT 1 RW 2 desa Genengmulyo. Ia juga menemukan proyektil peluru yang seperti peluru senapan angin warna putih.
Kasi Pemerintahan Desa Tluwuk, Masngut, menambahkan pihaknya menerima laporan dari warganya bernama Antok yang mengaku mobil pribadi miliknya terkena tembakan pada kaca bagian belakang.
"Keluarga Pak Antok baru mengetahui kalau kaca mobilnya pecah pada bagian belakang setelah diberitahu oleh tetangganya pada pagi tadi (kemarin pagi) sama seperti di desa lain, penembakan sekitar pukul 01.30 WIB. dan kami kira pelakunya tidak hanya satu orang," akunya.
detikcom telah berusaha meminta konfirmasi terkait peristiwa ini ke Kasatreskrim Polres Pati AKP Yusi Andi Sukmana. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban. (sip/mbr)