Mereka mengutarakan keinginannya dengan mendatangi Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral UPT Wilayah I Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo.
"Kemarin memang dari Dinas Pengairan melalui Bendungan Logung sudah mengaliri di lahan sawah kami. Kemarin sudah dua kali. Namun ini memang kondisinya sangat membutuhkan air. Sehingga kami harapkan ada gelontoran-gelontoran air selanjutnya," kata petani asal Desa Jambean, Ramlan di lokasi, Kamis (29/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kami minta bagian dari Bendungan Logung untuk dilakukan penyelamatan tanaman padi kami," tandasnya.
"Permintaan petani Gondoharum dan Jembean, menurut kami harus ada perhitungan lagi. Nanti akan ada pertemuan lagi untuk terkait penyelamatan tanaman tersebut, nanti kita bersama-sama. Nanti akan ada pengumpulan teman-teman lagi," kata Edi.
Tentang alokasi air, terang Edi, bahwa pada musim tanam ketiga (MT III) ini di wilayah Bendungan Logung sudah sepakat tidak ada tanaman. Hal ini juga sudah diintruksikan dari BBWS agar tidak ada tanaman.
"Petani ini memaksa untuk mengeluarkan air dari Bendungan Logung," imbuhnya. (skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini