Acara di Stadion Universitas Diponegoro Sematang itu dihadiri juga Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Ketua Umum Ika FIB Undip, Agustina Wilujeng beserta Sekjen Ika FIB Undip Teguh Hadi Prayitno.
Saat memberikan orasi politik, Puan bertanya adakah mahasiswa baru dari Papua, gadis dengan panggilan Netha itu angkat tangan dan diminta naik ke atas panggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah pilihan sejak SMA. Jadi ada alumni SMA punya jaket almamater Undip, saya nggak pakai, cuma pegang lambangnya, ternyata tiga tahun setelahnya diterima," jawab Netha.
Tanya jawab berlangsung hingga sampai pada pertanyaan tujuan Netha jauh-jauh ke Semarang dan masuk ke jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Undip. Ternyata Netha membuat Puan terkesan.
![]() |
"Di Papua masih butuh orang untuk pembangunan," ujar gadis asal Manokwari itu.
"Ini perempuan hebat, punya semangat," kata Puan terkesan.
![]() |
Netha bercerita dirinya berasal dari daeeah yang berada di pinggiran. Menurut dia kondisi di daerahnya masih sama saja, bahkan listrik sering hanya menyala pukul 05.00 sampai 10.00 saja. Hal itulah yang membuat Netha ingin bisa tumbuh menjadi orang yang berguna bagi daerahnya.
Puan kemudian menjelaskan kepada para Maba kalau perempuan memiliki hak yang sama bahkan dalam posisi kepemimpinan.
"Perempuan di sini nantinya harus bahu-membahu, gotong royong, kita bisa. Semua posisi sudah diperbolehkan, nanti pemimpin pemerintahan dan negara jadi boleh siapapun," jelasnya.
Puan kemudian meminta Netha menyanyi. Kemudian dengan semangat, Netha menyanyikan lagu Karena Su Sayang. Penampilan Netha pun tak dilewatkan oleh Puan yang langsung merekam momen tersebut. Untuk kenang-kenangan, Puan memberikan gitar kepada Netha.
Tak hanya Netha, maba dari berbagai pulau di Indonesia yang dipanggil Puan naik ke atas pangung juga membuatnya terkesan.
Ada Putri Nur Cahyani asal Kalimantan Utara dari Fakultas Kedokteran, Ahmad Yanuar Hakim asal Sumatera Selatan dari Sekolah Vokasi Undip, Indra asal Ambon dari Fakultas Kedokteran, Dandito asal Sumatera Utara dari Fakultas Hukum. Mereka memberikan jawaban serupa dengan Netha.
Puan meminta mereka bernyanyi dan ia meminta lagu Asian Games, Meraih Bintang yang kemudian dinyanyikan bersama.
Dengan banyaknya mahasiswa dari berbagai daerah di Undip Semarang, Puan menegaskan pentingnya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Jangan lupa akar kita, sehebat apapun kita selalu katakan kita orang Indonesia," tegas Puan kepada para Maba Undip.
Dalam acara orientasi Maba Undip itu juga ditampilkan mozaik dari para maba, kemudian penampilann kebudayaan dan ditutup oleh Vidi Aldiano. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini