Jalur pendakian Gunung Slamet terdiri dari jalur Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga. Dengan adanya status ini, kegiatan di radius 2 km dari puncak masih dilarang.
"Semua jalur pendakian ke Gunung Api Slamet ditutup. Aktivitas warga dilarang dalam radius 2 Km dari pusat aktivitas gunung," jelas Petugas Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Sukedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pantauan petugas yang dilakukan pada 00.00 WIB- 06.00 WIB pagi tadi, tercatat terjadi gempa hembusan sebanyak 320 kali dengan amplitudo 2-20 mm dan durasi 12-50 detik. Sedangkan gempa tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-2 mm, namun lebih dominan 0.5 mm.
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah," jelasnya.
Diwawancara terpisah, petugas di jalur pendakian Dipajaya Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Aris Setiono mengatakan pihaknya telah menutup jalur pendakian sejak status Gunung Api Slamet menjadi waspada, pada sepekan lalu.
"Kita tutup jalur pendakian di sini untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Kami menunggu kabar baik dari Pos Pengamatan di Gambuhan," kata Aris saat berbincang dengan detikcom.
Dia mengatakan bahwa seharusnya saat ini menjadi momen yang ditunggu para pendaki untuk merayakan HUT ke-74 RI di puncak Gunung Slamet.
"Biasanya ramai. Apalagi jalur sini (Dipajaya) merupakan jalur pendakian terdekat dengan puncak," lanjutnya.
Aris mengaku akan terus memantau perkembangan status Gunung Slamet dengan terus berkomunikasi dengan petugas Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Tonton video Puluhan Hektare Lahan di Gunung Sumbing Terbakar, Relawan Bergerak:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini