Mengaku Masuk Bursa Calon Menag, Yudian: Saya Tak Akan Lobi Politik

Mengaku Masuk Bursa Calon Menag, Yudian: Saya Tak Akan Lobi Politik

Usman Hadi - detikNews
Rabu, 07 Agu 2019 17:55 WIB
Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi (Usman Hadi/detikcom)
Yogyakarta - Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menyodorkan dua nama calon Menteri Agama (Menag) kepada Presiden Jokowi. Salah satu nama yang diajukan adalah Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Yudian Wahyudi.

Meski dijagokan Forum Rektor, Yudian sesumbar setelah ini tidak akan melakukan lobi-lobi politik. Termasuk tidak akan melobi partai politik pengusung Presiden Jokowi maupun ke organisasi keagamaan, seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Kalau saya, saya tidak akan lobi. Karena itu moral force. Saya tahu, kalau saya lobi, akan kehabisan ini-itu, energi, dan barang yang nggak jelas. Saya sudah bilang ke teman-teman (di Forum Rektor PTKIN), saya tidak akan lobi," ujarnya, Rabu (7/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudian menegaskan juga tidak akan melobi PBNU. Seperti diketahui, posisi Menag kerap dipegang kalangan nahdliyin.

"Untuk apa saya lobi ke sana (PBNU). Wong saya profesional kok, nggak jadi (menteri) ya nggak apa-apa, wong gitu saja kok repot. Hari gini kamu mau lobi politik, apa nggak jebol kantongmu," tuturnya.


Forum Rektor PTKIN, kata Yudian, hanya akan berkirim surat kepada Presiden Jokowi pada Kamis (8/8) besok. Surat tersebut berisi keputusan Forum Rektor PTKIN yang menyodorkan dua calon Menag berikut curriculum vitae-nya.

Selain itu, Forum Rektor akan meminta waktu beraudiensi kepada Presiden Jokowi. Jika audiensi disetujui, para rektor dari perguruan tinggi Islam akan menyampaikan beberapa hal kepada orang satu di Republik ini.

"Kita (Forum Rektor PTKIN) hanya antarkan surat seperti keputusan, diantar ke Presiden ya. Kalau bisa, setelah itu minta audiensi. Sudah, gitu saja, setop di situ. Biar Presiden yang mikir sendiri," tuturnya.

Seperti diketahui, Forum Rektor PTKIN bersepakat menyodorkan dua calon Menag kepada Presiden Jokowi.


"Iya (calon pertama saya), yang kedua Rektor (UIN) Banten Pak Profesor Doktor H Fauzul Iman," kata Yudian.

Yudian menuturkan inisiatif para rektor PTKIN menyodorkan nama kepada Presiden Jokowi berangkat dari keprihatinan atas kondisi Kementerian Agama saat ini. Selain itu, para rektor PTKIN terkesan menolak dipimpin menteri dari unsur partai politik.

"Anda tahu kan kasus hari ini yang sedang melilit Kementerian Agama, jual-beli jabatan, itu. Nanti kalau (Menag dari) orang partai, saya mohon maaf, yang jadi menteri itu orang yang tidak profesor-doktor apa kejadiannya?" tuturnya. (ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads