"Jadi Nasir itu tidak ngerti persoalan utamanya apa, kenapa kita tidak masuk 100 besar (universitas) dunia," kata Yudian di hadapan wisudawan di Gedung Prof Amin Abdullah UIN Sunan Kalijaga, Rabu (7/8/2019).
Menurut Yudian, salah satu alasan universitas di Indonesia kalah bersaing karena minimnya anggaran penelitian. Dari pada mendatangkan rektor asing, Yudian menyarankan kementerian fokus membangun salah satu universitas besar dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Yudian juga menyentil rendahnya tradisi tulis di lingkungan perguruan tinggi agama Islam. Oleh karenanya, pihak Kementerian harus mencari cara supaya para dosen mau menulis karya ilmiah di jurnal internasional terindeks.
"Jadi cari dulu masalah utamanya apa. Sudah saya bilang, orang Indonesia khususnya PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) ini terbiasa menghafal kurang terlatih menulis, ini masalahnya," sebutnya.
Terakhir Yudian berharap Nasir tak merasa dibully setelah mendapat berbagai kritikan darinya. "Jangan merasa dibully, karena ini masalah Republik. Siapapun berhak mengatakan sesuatu, ini hak kita. Saya sebagai rektor, jadi saya punya hak," tutupnya.
Tonton Video Wacana Rektor Asing, Menko PMK: Manfaat ke Depannya Apa?
(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini