"Saya nek (kalau) lelang jabatan kemarin, koordinasi saya ikut tes interview. Tapi saya sendiri hanya memberi masukan untuk ke-4 jabatan, empat dinas. Eselon 2. Saya telah memberi masukan, 'Pak Hartopo mana, dibunderi aja', kata beliau (Tamzil) gitu. Saya bawa daftarnya, serta ada 12 nama saat itu. Keputusan ada di tangan bupati. Ya kan. Keputusan, kebijakan semua ada di tangan Pak Bupati," urai Hartopo kepada wartawan di kantornya, kompleks kantor Setda Pemkab Kudus, Sabtu (27/7/2019).
Hartopo mengaku sudah menetapkan nama-nama yang menjadi pilihannya. Namun dia mengira masih ada kemungkinan nama yang dia pilih tak sama dengan pilihan Tamzil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Tamzil mengadakan seleksi jabatan untuk posisi eselon 2, 3, dan 4. Terdapat 4 instansi yang akan diisi posisi eselon 2 yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kudus.
Hartopo menilai upaya seleksi lelang jabatan sudah ketat. Sebab, dia menjelaskan bahwa prosesnya sudah melalui tahapan mulai asesmen sampai interview.
"Kita untuk mutasi jabatan maupun kita semacam promosi jabatan, atau lelang jabatan yang sekarang ini, kita memberikan mulai asesmen sampai interview. Yang artinya semua melalui bersifat objektif. Tidak ada tendensi yang subjektif. Tidak ada. Ya dikembalian ke bupati. Karena saya tidak punya kebijakan. Semua keputusan kan ada di tangan Pak Bupati. Ya, kan," ungkap mantan anggota DPRD Kudus ini.
Bupati Kudus Jadi Tersangka Suap Jual-Beli Jabatan!:
(sip/sip)