Ayang begitu bocah ini akrab disapa genap berusia lima tahun pada 15 Agustus 2019. Rambut di bagian belakang menggumpal atau gimbal sejak masih kecil.
Dulu orangtuanya, Kuat Adi Nugroho dan Sugiarsih selalu mencukur rambut Kayang saat terlihat mulai gimbal. Namun setelahnya Kayang demam hingga susah tidur di malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugiarsih pun mengaku dulu kerap memberi minyak rambut agar rambut putrinya tidak gimbal. Sayangnya usaha tersebut gagal, karena jika paginya diberi minyak rambut, sore harinya rambut putrinya sudah kembali gimbal.
"Sebenarnya sudah ingin dicukur sejak lama karena risih, tetapi kalau dicukur badannya panas dan susah tidur. Dulu juga sempat dibawa ke dokter tetapi tidak sembuh. Bahkan dulu juga sering dikasih minyak rambut tetapi juga tidak berhasil," ujarnya.
![]() |
Ia baru mulai sadar saat putrinya berusia satu tahun, setelah bertemu 'dukun bayi' di Wonosobo. Saat itu, 'dukun bayi' berpesan agar tidak mencukur rambut Kayang.
"Ya silakan dicukur kalau mau Kayang ini terus panas terus. Jadi setelah itu tidak pernah dicukur lagi sampai sekarang sekolah di TK 0 kecil," tuturnya.
Seperti ruwatan pada umumnya, anak berambut gimbal akan meminta sesuatu yang harus dikabulkan saat diruwat. Kayang pun meminta 2 es krim contong dan mainan scoopy.
"Permintaanya es krim contong dua, dan scoopy mainan bukan sepeda motor. Permintaan ini tidak berubah meski ditanya berkali-kali," terangnya.
Sugiarsih menuturkan, rambut gimbal putrinya sama seperti dirinya saat kecil dulu. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada saudaranya maupun adiknya Kayang.
"Saya memang dulu pas kecil juga rambutnya gembel. Tetapi saudara-saudara saya tidak, bahkan adiknya Kayang juga tidak. Semoga nanti setelah diruwat rambutnya kembali normal seperti anak pada umumnya," harapnya.
Kayang pun mengaku siap diruwat saat gelaran DCF. Meski nantinya akan disaksikan ribuan wisatawan, Kayang mengaku tidak malu.
"Tidak malu, karena sudah ingin dicukur," kata Kayang di rumahnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini