Bikin Kaget! Belasan Murid SMKN 4 Yogya Kesurupan Saat MOS

Bikin Kaget! Belasan Murid SMKN 4 Yogya Kesurupan Saat MOS

Ristu Hanafi - detikNews
Rabu, 24 Jul 2019 17:33 WIB
Kepala SMK N 4 Yogya, Setyo Budi Sungkowo. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Yogyakarta - Sedikitnya 15 murid SMK Negeri 4 Yogyakarta mengalami kesurupan di sekolah. Saat peristiwa terjadi, para murid tengah mengikuti pelatihan peleton inti (tonti) dalam rangkaian Masa Orientasi Siswa (MOS) baru.

"Ada sekitar 15 orang yang kesurupan, seluruhnya putri," kata Kepala SMKN 4 Yogya, Setyo Budi Sungkowo ditemui di sekolahnya, Rabu (24/7/2019).

Peristiwa kesurupan terjadi siang tadi sekitar pukul 12.30. Awalnya seluruh murid kelas 10 sebanyak 576 orang mengikuti ragam kegiatan MOS sejak pagi. Siang harinya, para murid kemudian diajak oleh pembina untuk menonton video tim tonti kakak kelas di aula sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sela menonton video tersebut, belasan murid tiba-tiba menangis dan berteriak histeris. Mereka menunjukkan gejala seperti orang kesurupan.


"Jadi kegiatan masa orientasi untuk tonti berlangsung tiga hari, Senin, Selasa, Rabu, hari ini hari terakhir. Untuk rangkaian kegiatan hari ini, para murid pada saat pagi apel kemudian salat dhuha bersama. Setelah itu sarapan, baru kemudian kegiatan untuk latihan berbaris tahap pertama," jelas Budi.

"Kemudian istirahat, dilanjutkan latihan tahap kedua sampai makan siang. Setelah salat dhuhur tadi makan siang sambil melihat perjalanan tonti kakak kelas dengan melihat video. Di tengah-tengah melihat video tadi ada satu murid yang pingsan kemudian dibawa ke masjid, lalu menyusul murid lainnya," lanjut Budi menceritakan kronologi peristiwa.

Para murid yang kesurupan kemudian dibawa ke area terbuka dan ditangani oleh sejumlah guru. Budi belum bisa menyebutkan penyebab pasti kesurupan. Namun dia mengklaim pelaksananan MOS tidak ada yang menyalahi prosedur. Pembina tidak memaksakan para murid jika kelelahan.

"Alhamdulillah sudah terkondisi semua, kegiatan yang seharusnya selesai jam 16.00, jam 13.00 tadi kita hentikan. Pihak wali murid juga kita hubungi," ujar Budi.

"Dan sesuai prosedur yang ada, yang bisa mengukur kekuatan fisik adalah masing-masing murid, kalau tidak kuat baris-berbaris untuk bilang kepada pendamping, jangan dipaksakan. Saat kejadian murid juga bukan saat kegiatan fisik," terangnya.

Selama Budi memimpin SMK N 4 Yogya, diakuinya peristiwa murid kesurupan terjadi dua kali ini. "Tahun 2015 awal saya masuk di sini, sama seperti ini, ada yang kesurupan, waktu MOS juga," akunya.

Para murid yang kesurupan diarahkan untuk istirahat di rumah. Jika kondisinya belum normal maka besok diizinkan untuk tidak masuk mengikuti kegiatan belajar mengajar perdana di kelas. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads