Rudy terlihat datang ke lokasi awal, depan Korem 074/Warastratama sekitar pukul 09.55 WIB. Sejak sejam sebelumnya, petugas melakukan apel dan siap memangkas pohon di beberapa titik.
Wali kota mengatakan sengaja datang secara langsung agar kegiatan berlangsung lancar. Menurutnya, selama ini petugas kerap berhenti di tengah jalan karena didatangi aktivis lingkungan yang melarang penebangan pohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun tidak lagi mau menggubris penolakan pegiat lingkungan yang melarang pemkot menebang pohon tua. Dia berharap peristiwa yang menewaskan Kaivan Azzam Nur Ridho itu ialah yang terakhir kali.
"Sudah, saya tidak mau menggubris lagi. Silakan kalau mau membully saya. Adanya korban kemarin itu sudah cukup, tidak boleh ada lagi korban," katanya.
Dia memastikan pohon yang ditebang ialah pohon yang sudah tua ataupun mati. Pemkot pun mengganti satu pohon yang ditebang dengan 10 pohon baru.
"Saya itu tidak akan menggunduli Kota Solo. Semua sudah sesuai aturan," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, beberapa dinas ikut terlibat, antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pemangkasan dan penebangan pohon akan dilanjutkan hingga ke Jalan Ir Juanda, Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ir Sutami.
Selain itu, Rudy juga menunjukkan sebuah buku tabungan kepada wartawan. Buku tersebut merupakan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan Kaivan.
"Kami beri santunan berupa tabungan senilai Rp 50 juta. Semoga bermanfaat bagi keluarga yang ditinggalkan," pungkasnya. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini