Kesalahan sistem ini membuat puluhan calon siswa yang akan mendaftar di SMA Negeri 1 resah. Mereka khawatir tidak bisa melanjutkan sekolah di SMA yang diinginkan.
Adanya perbedaan data keterangan tanggal dikeluarkan KK dengan bukti verifikasi mengakibatkan para calon siswa tidak bisa log in untuk mendaftar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu calon siswa yang mengalami kesulitan log in adalah Adita Kusuma Dewi. Dalam KK yang dibawa menyebut dikeluarkan pada 20-09-2017 namun pada bukti verifikasi akun PPDB tertera KK tersebut dikeluarkan pada 1 Januari 2019.
"Tidak bisa log in gara-gara nomor KK salah. Pada KK tanggal dikeluarkan 20 September 2017, tapi di formulir verifikasi tertera tanggal 1 Januari 2019. Saat baru mau log in tadi ada pemberitahuan kalau KK sudah tidak memenuhi syarat karena belum satu tahun," ujar Adita Kusuma Dewi saat ditemui di SMA Negeri 1 Brebes, Senin (1/7/2019) siang.
Tidak hanya Adita, puluhan calon siswa SMA Negeri 1 lain juga mengalami hal serupa. Mayasari (37) salah satu orang tua calon siswa mengaku sada saat tahapan verifikasi, tidak menemui masalah. Namun saat log in ada pemberitahuan dari sistem yang menyatakan menolak.
"Salah di KK nya di situ ditulis 1 Januari 2019. Padahal KK ini dibuat sudah dua tahun lalu. Kalau memang salah input data tentu sudah ditolak dari sistemnya saat verifikasi," terang Mayasari.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris PPDB SMA Negeri 1 Brebes, Sabdo Purnomo, menjelaskan penolakan ini mendasari Permendikbud RI No 51 Tahun 2018, bahwa siswa bisa mendaftar dengan syarat sudah berdomisili di zona sekolah minimal 1 tahun.
Namun menurutnya, kalau siswa sudah bisa cetak bukti verifikasi maka data yang diperlukan sudah sesuai dan benar. Karena jika terjadi kesalahan saat tahapan verifikasi, sistem tidak akan menerima dan memprosesnya.
"Kalau memang KK baru dikeluarkan tahun 2019, pasti sudah ditolak sistem dan tidak bisa cetak surat verifikasi karena belum genap satu tahun. Jadi siswa ini tidak salah input data. Kalau menurut saya ini ada kesalahan sistemnya," beber Sabdo Purnomo.
Pihak panitia berencana akan menghubungi Dinas Pendidikan dan Telkom sebagai penyedia web untuk mencari solusi dari masalah ini. Hal itu dikarenakan terjadi bukan hanya menimpa pada satu siswa saja.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini