Ya Ampun! Koleksi Museum Gunung Merapi Ini Dicorat-coret

Ya Ampun! Koleksi Museum Gunung Merapi Ini Dicorat-coret

Ristu Hanafi - detikNews
Kamis, 27 Jun 2019 14:51 WIB
Koleksi Museum Gunung Merapi, Sleman yang dicorat-coret. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Sleman - Aksi vandalisme menyasar koleksi di Museum Gunung Merapi (MGM), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tampak coretan tak bertanggung jawab memenuhi sebuah poster materi evolusi bumi di ruang peraga statis dan dinamis.

Pengamatan detikcom, poster berukuran 120x200cm tersebut bergambar 14 bola bumi beserta keterangan. Di sela-sela gambar bumi itulah penuh dengan coretan yang diduga ulah tangan jahil oknum pengunjung MGM.

"Ini mungkin salah satu ulah dari oknum pengunjung yang coret-coret materi koleksi di evolusi bumi. Mungkin iseng atau apa kita tidak tahu," kata Kepala Tata Usaha UPT MGM, Ari Triyono saat ditemui wartawan di MGM, Kamis (27/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi Museum Gunung Merapi yang dicorat-coret. Koleksi Museum Gunung Merapi yang dicorat-coret. Foto: Ristu Hanafi/detikcom

Ari menyebut ada tiga koleksi yang kena vandalisme memakai pulpen dan semacam benda tajam. Seluruhnya berada di lantai dua MGM. Sejauh ini pihak museum belum memperkarakan pelaku.


Meski diakuinya, pengelola sebetulnya telah memberi arahan dan imbauan kepada setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam MGM. Termasuk menyediakan jasa pemandu, pengamanan sekuriti dan kamera CCTV.

"Memang tidak bisa setiap saat kita mengawasi dan memantau pergerakan pengunjung. Tapi kita secara persuasif selalu beri penjelasan dan informasi ke pengunjung, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, termasuk memegang alat peraga atau koleksi sebenarnya nggak boleh," jelasnya.

Koleksi Museum Gunung Merapi yang dicorat-coret. Koleksi Museum Gunung Merapi yang dicorat-coret. Foto: Ristu Hanafi/detikcom

Pihak pengelola pun telah melaporkan peristiwa ini ke Badan Geologi Kementerian ESDM. Harapannya koleksi yang kena vandalisme itu bisa diganti dengan yang baru.

"Sudah kita laporkan saat koordinasi dengan teman-teman Badan Geologi terkait materi koleksi yang dicoret-coret seperti itu. Tapi saat ini belum bisa kita perbarui dengan materi yang sama," ujarnya.

"Karena sebenarnya museum sebagai pusat informasi dan pengetahuan, dengan seperti ini kita menyayangkan. Harapan kita pengunjung museum bisa bertindak arif dan menaati peraturan," imbuh Ari.


(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads