Ketua RW 06 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, Indaryanto, membenarkan hal itu. Wahyu memang mulai jarang terlihat sejak kampanye pemilu dimulai.
"Sejak sekitar Maret itu sudah tidak kelihatan di kampung. Tidak tahu ke mana. Warga sini juga tidak pernah ingin tahu urusan orang lain," katanya saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (18/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak pernah membahas politik di kampung. Di rumahnya juga tidak pernah ada atribut partai politik atau calon presiden," katanya.
Warga mengaku tidak menyangka Wahyu ditangkap polisi. Dia memang dikenal jarang bersosialisasi dengan warga kampung, namun dia tetap dikenal sebagai sosok yang baik.
"Warga tidak menyangka kalau beliau ditangkap. Orangnya memang jarang kumpulan RT, tapi orangnya baik, pendiam, dermawan," ujar dia.
Sedangkan istri Wahyu, Sri Haryanti, dikenal sebagai warga yang aktif dalam berbagai kegiatan. Bahkan di beberapa kesempatan, dia kerap menjadi pengisi tausiyah
"Kalau istrinya aktif, di posyandu, kegiatan RT, pengajian. Sering mengisi pengajian juga," ujar dia.
Seperti diketahui, Wahyu pada 11 Juni 2019 ditangkap di Boyolali oleh Mabes Polri. Usai penangkapan, Wahyu sempat dibawa pulang ke rumahnya. Indaryanto sebagai perangkat RW menyaksikan polisi mengantarkan surat tugas kepada keluarga Wahyu.
Tonton video Polisi Tangkap Kreator Hoax "Server KPU Disetting Menangkan Jokowi":
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini