"Jumlah korban meninggal kurang lebih di dalam tol ada 4 dan di luar tol ada 9," kata Irjen Ryko kepada wartawan di sela-sela pantauan arus kendaraan di Pos Gandulan, Pemalang, , Senin (3/6/2019).
Hingga H-2, lanjutnya, tercatat ada kenaikan kendaraan 200 persen dibanding hari biasanya. "Pada tanggal 31 puncak arus, mengalami kenaikan 300 persen dari hari biasanya, namun hari ini mengalami penurunan 100 persen. Tinggal 200 persen dari hari biasa," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Ryco juga menyoroti kecepatan kendaraan pemudik saat diberlakukan one way. Kebanyakan saat one way lancar, pemudik memacu kecepatan hingga 100 km/jam bahkan lebih. Hal itu dinilai membahayakan.
Terlebih, pada saat jalur one way lancar, kebanyakan pemudik tidak memanfaatkan rest area untuk beristirahat. "Kelelahan tidak mau istirahat," kata Ryko.
Untuk itu, pihaknya saat ini akan melakukan koordinasi dengan Korlantas dan Dinas Perhubungan, untuk melakukan pembatasan kecepatan kendaraan. "Kita koordinasi dengan Korlantas dan Dinas Perhubungan untuk mengurangi kecepatan. Batasan maksimal kendaraan 100 km/jam," jelasnya. (mbr/mbr)