"Tadi saya barusan ditelpon kalau hasil uji sampel sudah keluar, dan hasil uji sampel terhadap manusianya negatif. Saat ini kami tinggal menunggu surat resminya saja (terkait hasil uji sampel dari Balai Besar Veteriner/BBVet Wates)," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty saat ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Senin (27/5/2019).
Lanjut Dewi, dua orang warga yang sebelumnya terindikasi antraks adalah seorang pria asal Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo dan seorang wanita asal Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo. Sebelumnya, pria itu terindikasi antraks karena kontak langsung dengan hewan ternak yang mati dan memiliki luka pada lengannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebetulnya yang diambil sampelnya itu ada 2 orang, 1 warga (Dusun) Grogol laki dan 1 perempuan warga (Desa) Gedangrejo yang istrinya tukang jagal, dan alhamdulilah setelah diuji hasil sampelnya negatif," katanya.
Kendati hasil uji sampel kedua suspect negatif bakteri antraks, Dinkes tetap melakukan monitoring terhadap warga di Dusun Grogol. Menurutnya monitoring terus dilakukan hingga situasi berangsur-angsur kondusif.
"Tetap, tetap kita ikuti perkembangannya dengan monitoring (terhadap warga di Dusun Grogol), karena kita ingin memastikan daerah itu betul-betul clear dari antraks," ucapnya.
"Selain monitoring, kita juga secara rutin memberi penyuluhan perilaku hidup sehat seperti jangan makan daging dari hewan yang mati mendadak dan setelah menyembelih diharuskan mencuci tangan dengan bersih," pungkasnya. (skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini