"Harusnya (pasar hewan ternak di dekat Dusun Grogol) tutup dulu sementara, karena untuk mencegah penyebaran penyakit itu (antraks)," ujar Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan, Syamsul Ma'arif saat mengisi penyuluhan antraks di Balai Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (25/5/2019).
Menurut Syamsul, penutupan Pasar hewan ternak hanya bersifat sementara hingga situasi kondusif. Syamsul juga menjelaskan, penutupan pasar hewan ternak dimaksud untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak dari daerah endemis ke Gunungkidul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi rencana itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya belum bisa merealisasikan. Hingga saat ini Pasar hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul masih beroperasi pasca penemuan bakteri antraks di RT 3 Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul.
"Kami memang belum (menutup pasar hewan ternak di Gunungkidul), karena ada beberapa pertimbangan seperti bagaimana nantinya nasib pedagang hewan selain sapi dan kambing," katanya.
Kendati demikian, Bambang akan melaporkan rencana penutupan Pasar hewan ternak di Gunungkidul kepada Bupati Gunungkidul. Mengingat kebijakan terkait penutupan pasar hewan ternak berada di tangan Bupati.
"Selain itu kami kan harus lapor Bupati lagi kalau ada saran Pasar hewan ditutup sementara. Yang jelas akan kami sampaikan dan nanti kebijakan bagaimana biar Bupati yang menentukan," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini