Ditemukan Zat Kimia Berbahaya di Jajanan Pasar Yogya

Ditemukan Zat Kimia Berbahaya di Jajanan Pasar Yogya

Usman Hadi - detikNews
Jumat, 17 Mei 2019 14:30 WIB
Sampel makanan bercampur kimia berbahaya di Yogya. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Yogyakarta - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY menemukan zat berbahaya dalam makanan yang dijual di beberapa pasar tradisional. Zat berbahaya tersebut seperti rhodamin b, formalin dan boraks.

Kepala BBPOM DIY, Rustyawati, menjelaskan pihaknya telah meneliti 130 sampling makanan yang diperoleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY. Hasilnya 13,9% sampel makanan tersebut mengandung zat berbahaya.

130 sampling tersebut didapatkan TPID DIY saat melakukan pemantauan di Pasar Pasar Bantul, Pasar Bendungan Wates, Pasar Argosari Gunungkidul, Pasar Prambanan Sleman, Pasar Niten dan Pasar Beringharjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berhasil sampling 130 sampel (makanan), itu yang tidak memenuhi syaratnya sekitar 13,9%. Produknya ada rengginang, kerupuk singkong, legender, teri nasi sama mi basah," kata Rustyawati di Yogyakarta, Jumat (17/5/2019).


"Kandungannya ada yang ber-rhodamin b, formalin dan boraks. Barangnya ditemukan di Pasar Bantul, Pasar Bendungan Wates, terus Argosari, terus kemudian Pasar Prambanan, Pasar Niten dan Beringharjo," lanjutnya.

Makanan yang mengandung zat berbahaya itu, kata Rustyawati, rata-rata didatangkan dari wilayah Jawa Tengah. Kini, sebagian makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut telah dimusnahkan BBPOM.

"Produknya (makanan dengan zat berbahaya) langsung dimusnahkan, saya nggak ngitung jumlahnya. Tapi nanti sumbernya kita akan investigasi lebih lanjut nanti kerjasama dengan Satgas Pangan untuk ditindak," tuturnya.


Selain jajanan pasar, BBPOM DIY juga telah melakukan pemeriksaan terhadap menu takjil di wilayah DIY. Dari 79 menu takjil yang diteliti BBPOM DIY, dua sampel di antaranya dinyatakan mengandung zat berbahaya.

"Ditemukan (di menu takjil) kerupuk mengandung boraks sama mi basah berformalin. Memang itu penyakitnya, cuma dua sampel dari 79 sampel. Kalau dipresentase ya sekitar 2%," pungkas Rustyawati. (ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads