Petugas KPPS di Sleman Meninggal saat Opname di Rumah Sakit

Petugas KPPS di Sleman Meninggal saat Opname di Rumah Sakit

Ristu Hanafi - detikNews
Rabu, 01 Mei 2019 16:34 WIB
Foto: Ristu Hanafi/detikcom
sleman - Mursidi (63), seorang petugas Linmas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Sleman meninggal dunia setelah opname di rumah sakit. Sebelumnya, Mursidi mengeluh tidak enak badan seusai bertugas di balai desa dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) setempat.

"Sempat mengeluh ke saya, tanggal 18 April lalu, katanya kecapekan bekerja di kantor desa sebelum coblosan dan berjaga di TPS," kata Endarwanto (62), kerabat almarhum yang juga petugas KPPS di TPS 12 Sidoagung kepada wartawan di rumah duka, Godean IV RT05/RW08, Sidoagung, Rabu (1/5/2019).

Mursidi mengembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di RS Sardjito, siang kemarin. Endar pun menceritakan kondisi almarhum sebelum meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah mengeluh kelelahan, dia kan juga punya asam urat, saya antar ke Puskesmas Godean I, diberi obat lalu pulang. Tapi kondisinya belum membaik, saya antar ke rumah sakit untuk cek lab sampai dua kali karena hanya diberi obat dan rawat jalan. Tapi setelah yang kedua itu, kemudian dirujuk ke RS Sardjito," terangnya.

Oleh dokter, almarhum diindikasikan mengalami gangguan jantung dan harus opname hingga dua hari sebelumnya akhirnya meninggal dunia.

Endar menyebutkan bahwa almarhum bertugas di balai desa sejak sekitar tiga hari sebelum hari pemungutan suara pada Rabu 17 April lalu. Almarhum juga turut membantu mengantar kotak suara ke TPS-TPS.

"Saat coblosan juga ikut berjaga di TPS, sampai Kamis (18/4) jam 04.00 dini hari. Setelah itu dia mengeluh lelah dan badannya terasa sakit, pusing dan mual," ujar Endar.

Jenazah Mursidi dimakamkan siang tadi di tempat pemakaman umum setempat. Endar mengungkapkan belum ada petugas dari KPU Sleman yang takziah ke rumah duka.

"Kalau KPU belum ada yang datang, tadi baru Pak Camat dan Pak Lurah, Pak Lurah menyampaikan nama Mbah Sidi akan diabadikan sebagai nama ruangan di balai desa karena dinilai sebagai pahlawan demokrasi," ungkap Endar.

"Keluarga merasa kehilangan. Kami berharap ada santunan dari pemerintah," imbuhnya.


Simak Juga 'Perjuangan Mengawal Hajatan Lima Tahunan yang Melelahkan':

[Gambas:Video 20detik]

(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads