"Pencarian di hari kedua ini dibagi menjadi 3 titik yakni menggunakan perahu RIB ( Rigit Infatable Boat) Basarnas di muara bedahan Sungai Serayu, lalu penyisiran menggunakan perahu karet Basarnas dari Winong sampai jembatan Adipala lanjut sampai TKP. Penyisiran juga dilakukan melalui darat," kata Kepala Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (28/4/2019).
Upaya pencarian terus dilakukan sejak kemarin saat Basarnas mendapat informasi dugaan bunuh diri yang dilakukan Septiana Hapsari (32) warga Desa Karangreja, Kecamatan Maos dengan membawa serta anak yang berusia 4 bulan dari atas jembatan Sungai Serayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pencarian pada Sabtu (27/4) kemarin, Basarnas berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah Septiana di bawah jembatan Penggalang Kecamatan Adipala atau hanyut terbawa arus sungai sejauh 2 km di lokasi kejadian. Sementara anak Septiana hingga saat ini masih belum ditemukan.
"Korban balita bernama Yunus, 4 bulan yang dikabarkan hilang indikasi percobaan bunuh diri bersama ibunya pada Sabtu (4/27) Pukul 09.45 Wib di jembatan Kesugihan Kidul masih dalam pencarian," jelasnya.
Pencarian di hari kedua ini melibatkan Basarnas Cilacap, Polsek Maos, Polsek Kesugihan, Cilacap Rescue, Bagana, Banser, Rapi, MTA Cilacap dan keluarga korban serta warga setempat.
Sebelumnya, Kustiono ayah Septiana Hapsari (32), mengatakan jika sebelumnya tidak ada permasalahan keluarga yang dialami korban.
Hanya saja dia mengungkapkan, jika sejak cucunya lahir, anaknya mengalami sindrom baby blues. Bahkan, lanjut Kustiono, Septiana sempat tidak mau menyusui bayinya selama sebulan pertama.
"Punya penyakit sindrom bayi, (baby blues) tapi sudah pengobatan sembuh dan sudah normal. Sudah dua bulan sembuh, sebelumnya tidak mau menyusui dan memandikan anaknya, sama anaknya tadinya cuek, sekarang normal," jelasnya.
Hingga kemudian pada hari kejadian, Septiana berada di rumah bersama adik dan bayinya. Septiana lalu diketahui pergi dari rumah pada sekitar pukul 09.30 WIB tanpa berpamitan kepada sang adik.
"Pagi masih bercanda sama anaknya, saat saya pulang sudah pergi. Adiknya juga tidak tahu pergi ke mana, karena tidak bilang, sampai saya dengar informasi ada perempuan gendong anak loncat di sungai Serayu. Saya langsung cari informasi itu," ungkapnya. (arb/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini