Hal itu diketahui saat keluarga melihat langsung korban di Puskesmas Maos. Kustiono, ayah Septiana, tidak menyangka jika anaknya tega melakukan hal tersebut bersama cucunya yang baru berusia 4 bulan.
"Sebelumnya tidak ada masalah dengan keluarga. Suaminya kerja di Cilacap dan pulang seminggu sekali, usai melahirkan memang tinggal dirumah saya," ujar Kustiono, Sabtu (27/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulunya biasa sejak hamil anak kedua jadi sangat pendiam, tidak pernah keluar rumah. Saya kenal dari kecil, anaknya ceria tapi memang pendiam," ujarnya.
Dia menjelaskan semenjak hamil hingga melahirkan, Septiana memang tinggal di rumah orangtuanya di Desa Karangreja. Sedangkan suaminya bekerja di Cilacap sebagai buruh bangunan.
Sejak melahirkan anak kedua 4 bulan lalu, Septiana mengalami baby blues syndrome). Bahkan dia sempat menolak menyusui anaknya di bulan pertama. Namun belakangan, Septi sudah terlihat membaik dan mengurus anak bayinya itu
"Punya sindrom bayi (baby blues syndrome) tapi sudah pengobatan sembuh dan sudah normal. Sudah 2 bulan sembuh, sebelumnya tidak mau menyusui dan memandikan anaknya. Sama anaknya tadinya cuek, sekarang normal," jelasnya.
Kejadian Septi melompat dari jembatan itu benar-benar mengagetkan Kustiono. Tadi pagi, saat ditinggalnya ke pasar, Septiana masih bermain dengan anaknya. Namun sekitar pukul 09.30 WIB Septiana pergi dengan menggendong anaknya tanpa diketahui oleh adiknya yang saat itu juga berada di rumah.
"Pagi masih bercanda sama anaknya, saat saya pulang sudah pergi. Adiknya juga tidak tahu pergi kemana karena tidak bilang, sampai saya dengar informasi ada perempuan gendong anak loncat di (jembatan)Sungai Serayu. Saya langsung cari informasi itu," ungkapnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini