Pukat UGM Desak KPK Panggil Nusron Wahid Terkait Pengakuan Bowo Sidik

Pukat UGM Desak KPK Panggil Nusron Wahid Terkait Pengakuan Bowo Sidik

Usman Hadi - detikNews
Rabu, 10 Apr 2019 17:15 WIB
Jumpa pers di kantor Pukat UGM, Rabu (10/4). Foto: Usman Hadi/detikcom
Sleman - Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Zaenur Rohman, mendesak KPK memanggil Nusron Wahid. Menurutnya hal itu perlu dilakukan menyusul pengakuan Bowo Sidik Pangarso soal perintah Nusron untuk menyiapkan amplop 'serangan fajar'.

"KPK harus panggil Nusron Wahid," ujar Rohman kepada wartawan di Kantor Pukat UGM, Rabu (10/4/2019).

Direktur Pukat UGM, Oce Madril, menegaskan bahwa KPK memang perlu mengklarifikasi Nusron. Terlebih tudingan Nusron terlibat kasus dugaan suap disampaikan langsung oleh tersangka Bowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Yang menyatakan itu (Nusron terlibat) Bowo lho bukan orang lain. Ini kesaksian yang menurut kami kualitasnya luar biasa. Kalau dia (Bowo) menjadi justice collaborator maka keterangan-keterangan dia sangat berharga bagi penegakan hukum," jelasnya.

"Menurut kami ketika dia (Bowo) menyatakan pernyataan ada perintah menyiapkan ini dan itu dari seorang pejabat tinggi Partai (Golkar), pejabat tinggi di pemerintahan di BNP2TKI, maka KPK harus kejar di situ," sambungnya.


Selain itu, Pukat UGM juga mendesak KPK untuk menjelaskan amplop bercap jempol yang diamankan dari tangan Bowo. Menurutnya, KPK harus menjelaskan kepada publik agar cap itu tak menjadi bola liar.

"Soal itu (cap jempol di amplop Bowo) ya harus dijelaskan oleh KPK, KPK nggak boleh menutup-nutupi," tegasnya.

"Apapun yang terkait dengan perkara itu, yang bisa menunjukkan hal-hal yang mencurigakan, yang bisa menjadi petunjuk pada pengembangan kasus harus dibuka ke publik oleh KPK. KPK harus transparan," tutupnya. (ush/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads