Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid itu menilai pemasangan logo-logo banom NU itu tidak tepat. Sebab NU dan organisasi sayapnya adalah organisasi universal.
"Mungkin panitia belum mendengarkan imbauan saya. Ke depan saya harapkan tidak ada lagi simbol NU dipakai untuk kampanye," kata Yenny Wahid usai acara berlangsung, Selasa (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mari kita jaga bersama, bendera NU jangan dibawa kampanye, baik untuk 01 ataupun 02. Kalau warganya silakan kampanye," ujar dia.
"Tapi itu kalau mau mendengarkan imbauan saya. Saya kan apalah itu," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Yenny Wahid angkat bicara terkait sikap Cawapres Sandiaga Uno yang mengibarkan bendera NU saat kampanye. Yenny menegaskan sebaiknya bendera NU tidak dibawa saat kampanye.
"Ya seyogyanya bendera NU jangan dibawa kampanye, tapi ini berlaku untuk semuanya. Mau pasangan 02 mau pasangan 01 nggak boleh, siapapun, semua. Jadi kita semua harus disiplin apalagi yang dilakukan oleh Pak Sandi, gak boleh itu dikibar-kibarkan untuk kampanye, nggak boleh," kata Yenny saat di Surabaya, Minggu (7/4).
Yenny menambahkan, sekalipun Sandiaga membawa bendera NU, menurutnya itu tidak cukup membuktikan kedekatan Sandi dengan NU.
"Kedekatan dengan NU itu tidak bisa hanya dengan mengibarkan-ngibarkan bendera. Jadi ngibarkan bendera saja tidak cukup untuk menunjukan kedekatan dengan warga NU," imbuh Yenny.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
(bai/sip)