Pria yang akrab disapa Mbah Lanang ini bercerita, kedatangan para caleg tersebut secara terang-terangan untuk meminta doa kepadanya agar dapat terpilih menjadi anggota legislatif.
"Sudah banyak yang ke sini. Ya mereka datang sendiri-sendiri begitu, terus menyampaikan bahwa maksud kedatangan mereka untuk memberitahu kalau mereka maju nyaleg, dan terang-terangan minta doa ke saya," katanya dalam bahasa Jawa di rumahnya, di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo, Blora, Selasa (2/4/19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: (Jangan Pilih) Caleg dalam Karung |
"Ya mereka cuma minta doa saja, ada yang kasih saya rokok dua bungkus, tapi ya ada juga yang cukup jabat tangan. Intinya kepada mereka saya bilang, bahwa saya hanya bisa mendoakan soal jadi atau tidak itu tergantung wahyu, alam yang memilih," tuturnya.
Kondisi semacam itu diakui Lasio bukan periode Pemilu kali ini saja. Namun, beberapa periode Pemilu sebelumnya pihaknya juga telah berkali-kali menerima tamu para caleg yang berharap doa darinya.
"Kalau DPR pusat, itu kemarin ada yang dari Pati, Jakarta terus dari Demak, Jepara juga ada. Yang dari selatan itu Sragen, macam-macam. Yang provinsi juga ada banyak. Jadi bukan yang nyaleg daerah sini ya banyak. Mereka datang ke sini murni minta doa ke saya, bukan kampanye. Kalau mereka kampanye justru saya usir," kata Lasio.
Ia pun tak tahu alasan apa yang mendasari para caleg itu meminta doa kepadanya. Padahal, ia mengakui hanyalah warga biasa yang dianggap oleh warga setempat sebagai sesepuh sedulur sikep penganut kepercayaan Samin Surangkrek.
"Ada satu orang saya ingat, dulu pas Pemilu dulu dia datang ke sini minta doa, ya ternyata dia jadi. Tapi selama dia menjabat ya nggak pernah ke sini, baru kemarin ke sini lagi ya minta doa lagi karena mau maju lagi. Saya sempat bilang ke dia, kalau jadi saja lupa sama saya," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini