Penangkaran ikan hiu tersebut dikelola secara independen oleh Cun Ming (81) sejak awal tahun 1960an. Namun, baru kali ini mengalami ikan di penangkarannya mati secara mendadak dan dalam jumlah yang besar.
"Kamis pagi penjaga penangkar menemukan ikan hiu indukan mati mengambang di kolam. Pas dihitung sekitar 110 ikan hiu yang mati," ujarnya Cun Ming saat dihubungi detikcom, Selasa (19/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya heran mati kok banyak sekali. Akhirnya saya menunggu kapal hari Jumat membawa sampel air dan jeroan ikan untuk dibawa ke laboratorium di Jepara. Tapi karena Jumat siang sudah tutup dan Sabtu-Minggu libur akhirnya harus menunggu," paparnya.
Untuk saat ini, kasus matinya ikan hiu tersebut dibawa ke ranah hukum.
![]() |
"Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Jateng. Untuk tes laboratorium juga kami lakukan Wates, Yogyakarta. Katanya butuh waktu 21 hari untuk tahu hasilnya," tandasnya.
Diwawancara terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa, Agus Prabowo menerangkan bahwa pihaknya sudah mendatangi lokasi penangkaran tersebut.
Jenis hiu yang ditangkar tidak termasuk yang dilindungi. Yakni hiu karang hitam (carcharinus melanopterus) dan hiu karang putih (treaenodon obesus).
"Ada dua jenis ikan hiu di sini yang dibudidayakan. Tapi tidak termasuk yang dilindungi," terang Agus.
"Kami melihat air kolam yang ditemukan hiu mati berwarna kuning," tutur dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini