Kepala Desa Klodran, Warsito, mengatakan terkikisnya tanah kompleks pemakaman itu diakibatkan oleh proyek talut yang mangkrak. Sejak tahun lalu, proyek yang dikerjakan Dinas PSDA Jawa Tengah itu tidak dilanjutkan.
"Sejak tidak dilanjutkan itu air Kali Pepe terus mengikis talut. Dampaknya nanti pemakaman yang ada di situ bisa ambrol ke sungai," kata Warsito saat dihubungi detikcom, Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin (16/3) warga membongkar lima makam. Pihak keluarga meminta tolong warga sekitar memindahkan makam itu," katanya.
Warsito menjelaskan proyek normalisasi Kali Pepe itu sebetulnya sudah berjalan. Namun hanya ada beberapa titik yang belum dilanjutkan hingga terjadi dampak tersebut.
"Sebetulnya proyek sudah dikerjakan separuh lebih itu. Tapi karena pohon-pohon sudah diratakan jadi gampang tergerus air," ujar dia.
Dia mengaku telah mengajukan agar pengerjaan talut segera diselesaikan. Namun hingga saat ini dia belum mendapatkan kepastian kapan proyek dilanjutkan.
"Sudah mengajukan dua kali, katanya dananya dialihkan dulu untuk kepentingan lain. Semoga saja pemakamannya tidak ambrol duluan," tutupnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini