Suasana Relokasi Makam Kuno Ngaliyan untuk Tol Batang-Semarang

Suasana Relokasi Makam Kuno Ngaliyan untuk Tol Batang-Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 21 Agu 2018 15:21 WIB
Relokasi Makam Klampisan di Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Salah satu proses pembangunan jalan tol Batang-Semarang yaitu memindahkan jenazah di pemakaman yang dilewati proyek tersebut. Dalam prosesnya, ternyata juga mengandeng tim spiritual untuk mendeteksi makam yang tidak diketahui secara fisik.

Lokasi pemakaman yang harus direlokasi yaitu makam Klampisan di Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Setidaknya ada sekitar 1.200 makam yang akan dipindah. Jumlah tersebut berdaarkan pendataan dan hasil deteksi tim spiritual.

"Ada 1.200 makam, 307 hasil deteksi tim dari pemborong," kata koordinator lapangan, Suyono, kepada detikcom di makam Klampisan, Selasa (21/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim spiritual beranggotakan 5 orang dan dibantu oleh 2 orang warga sekitar. Hal itu untuk mendeteksi adanya makam meski tanpa nisan, ataupun mencari makam karena ahli waris lupa dimana lokasinya sementara nisan sudah tidak ada.

"Mencoba menggali yang tanpa ada patok, misal tanah kosong, kemudian istilahnya ada getaran di bawah artinya ada jenazah," pungkas Suyono.
Suasana Relokasi Makam Kuno Ngaliyan untuk Tol Batang-SemarangMakam Klampisan (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Dipercaya di pemakaman berusia lebih dari 300 tahun itu terdapat makam leluhur yaitu Mbah Klampisan, Nyi klampis, Mbah Jengger, Mbah Panggeng, Nyi Turiah, dan pengembara yang dipercaya menyebarkan Islam yaitu, Syekh Hasanudin. Dari hasil deteksi tim spiritual tersebut, ternyata 3 di antaranya sudah ditemukan.

"Yang kami temukan di atas ada 3 jenazah. Mbah Panggeng, Mbah Jengger dan Nyi Turiah, yang lain belum kami temukan. Bentuknya sudah berupa tulang bercampur tanah," terangnya.

Makam Klampisan memang harus direlokasi karena terkena dampak pembangunan tol. Pihak ahli waris sudah setuju sehingga jenazah di pindahkan ke lokasi makam baru yang jaraknya sekitar 125 meter.

Proses pemindahan sudah dimulai sejak 15 Agustus 2018. Hingga kini sudah sekitar 400 makam yang dipindah dan ditargetkan butuh waktu 20 sampai 30 hari.

Suyono mengungkapkan relokasi pemakaman itu diawasi betul dan didata dengan seksama karena masih ada potensi tulang tertinggal setelah semua proses dilakukan.

"Diawasi, ada tim admin yang langsung mencatat. Untuk tulang-tulang yang tertinggal nanti disediakan tempat khusus," pungkasnya. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads