Lokasi pemakaman yang harus direlokasi yaitu makam Klampisan di Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Setidaknya ada sekitar 1.200 makam yang akan dipindah. Jumlah tersebut berdaarkan pendataan dan hasil deteksi tim spiritual.
"Ada 1.200 makam, 307 hasil deteksi tim dari pemborong," kata koordinator lapangan, Suyono, kepada detikcom di makam Klampisan, Selasa (21/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mencoba menggali yang tanpa ada patok, misal tanah kosong, kemudian istilahnya ada getaran di bawah artinya ada jenazah," pungkas Suyono.
![]() |
Dipercaya di pemakaman berusia lebih dari 300 tahun itu terdapat makam leluhur yaitu Mbah Klampisan, Nyi klampis, Mbah Jengger, Mbah Panggeng, Nyi Turiah, dan pengembara yang dipercaya menyebarkan Islam yaitu, Syekh Hasanudin. Dari hasil deteksi tim spiritual tersebut, ternyata 3 di antaranya sudah ditemukan.
"Yang kami temukan di atas ada 3 jenazah. Mbah Panggeng, Mbah Jengger dan Nyi Turiah, yang lain belum kami temukan. Bentuknya sudah berupa tulang bercampur tanah," terangnya.
Makam Klampisan memang harus direlokasi karena terkena dampak pembangunan tol. Pihak ahli waris sudah setuju sehingga jenazah di pindahkan ke lokasi makam baru yang jaraknya sekitar 125 meter.
Proses pemindahan sudah dimulai sejak 15 Agustus 2018. Hingga kini sudah sekitar 400 makam yang dipindah dan ditargetkan butuh waktu 20 sampai 30 hari.
Suyono mengungkapkan relokasi pemakaman itu diawasi betul dan didata dengan seksama karena masih ada potensi tulang tertinggal setelah semua proses dilakukan.
"Diawasi, ada tim admin yang langsung mencatat. Untuk tulang-tulang yang tertinggal nanti disediakan tempat khusus," pungkasnya. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini