Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan awan panas guguran yang terjadi siang ini berdurasi 30 detik. Namun awan panas gugurannya tidak terpantau CCTV di Puncak Merapi, karena cuaca di Puncak berkabut dan mendung.
"(Awan panas guguran terjadi) pukul 11.59 dengan durasi 30 detik. Awan panas guguran tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut dan mendung," jelas Hanik dalam keterangannya, Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait aktivitas Merapi, Hanik meminta masyarakat untuk tetap tenang. Status Merapi juga belum berubah yakni berada di level II atau waspada. Hanya saja warga yang berada di sekitar Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
"Berhubung sudah terjadi beberapa kali awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh, masyarakat yang tinggal di alur Kali Gendol dimohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," imbaunya.
"Masyarakat (juga diminta) agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Puncak Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Hanik.
Tonton juga video Ronda Malam Bareng Warga DIY Memantau Aktivitas Gunung Merapi:
(ush/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini