TKI itu adalah Uun Kurnaesih (37), asal Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba
Pada awalnya, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singgapura. Pihak keluarga terus berusaha mencari namun belum ada hasil. Bahkan, ibunya Sumarwi (59) sempat mengalami depresi akibat kejadian tersebut. Ia kerap menangis hingga histeris ketika ingat anaknya tersebut.
Sumarwi menceritakan, anaknya itu berangkan menjadi TKW sejak tahun 2006 silam. Anak sulungnya itu berangkat menjadi buruh mingran dengan tujuan negara Singgapura, sebagai pembantu rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan anaknya berangkat menjadi TKW karena ingin membantu keluarga agar kehidupannya lebih baik. Cita-citanya saat mau berangkat ingin membangun rumah sendiri.
"Keluarga sudah berusaha mencari kaberadaan Uun Kurnaesih, tetapi hingga saat ini belum ada hasil," katanya.
Sumarwi sangat berharap, pemerintah melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bisa membantu kepulangan anaknya. Saat ini keluarga hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa membantu kepulangan anaknya.
Sementara itu, Mohammad Toha, kerabat Sumarwi mengaku, pihaknya sudah berupaya untuk terus mencari keberadaan Uun Kurnaesih. Selain ke perusahaan yang memberangkatkan, dirinya juga telah menanyakan ke kantor BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri bahkan hingga ke Polda Metro Jaya, Jakarta. Saat di Polda Metro Jaya, kata Toha disarankan untuk mendatangi Kantor Imigrasi guna menanyakan permohonan deteksi atas nama Uun Kurnaesih.
"Namun hingga kini kami belum mendapatkan kabar tentang keberadaan Uun Kunaesih ini," pungkasnya.