"Terima kasih karena umat Hindu melalui refleksi mendalam, sangat peka dengan situasi dan kondisi bangsa yang mengalami banyak ujian di tahun politik. Kepekaan itu digaungkan secara masif dalam perayaan Hari Suci Nyepi bertema sentral Melalui Catur Berata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019," kata Lukman saat memberikan sambutannya, Rabu (6/3/2019).
"Tema ini bukan sekadar jargon, tapi penting dan strategis membuat Pemilu yang damai, juga tepat untuk pengingat bagi semua, agar Pemilu berlangsung aman dan damai," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagai bangsa besar dengan kultur keanekaragaman yang telah hidup berabad abad lamanya, kata Lukman, sudah seharusnya menginternalisasikan semboyan emas Bhinneka Tunggal Ika di kehidupan.
"Penting saya sampaikan, karena di tahun politik suasana kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mulai menghangat. Jangan sampai Pemilu yang harusnya menggembirakan kita semua, menjadi kontestasi yang justru membuat kita intoleran dan terpecah-pecah," ujarnya.
Kepada wartawan seusai acara, Lukman kembali menegaskan pentingnya seluruh umat di Indonesia menjaga kedamaian.
![]() |
"Tawur Agung Kesanga satu hari menjelang Hari Suci Nyepi momentum untuk introspeksi dan mawas diri agar kita mengenal kepada Sang Pencipta kita dalam menjalani aktivitas ke depannya. Dan momentum menghadapi pesta demokrasi 17 April nanti, harapan kita meski kita memiliki perbedaan pilihan karena opsi-opsi yang ada, baik capres, cawapres, calon anggota legislatif, tapi kita harus diikat kesamaan pandangan bahwa hakikatnya kita ini satu keluarga besar satu bangsa," papar Lukman.
"Sehingga perbedaan itu jangan sampai kemudian membuat kita terpecah-belah, terkotak-kotak. Wujudkan Pemilu yang damai, menjaga kerukunan kedamaian," imbuhnya. (sip/sip)