Mendak tirta berlangsung di Umbul Guyangan, Dukuh Karangduwet, Besa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Sabtu (2/3/2019) sore.
"Kegiatan ini adalah mendak tirta dalam rangka menyongsong Hari Raya Nyepi tahun baru Saka yang akan datang. Namun karena wilayah Boyolali tidak ada lautan maka mendak tirta dilaksanakan di sumber mata air yang terdekat," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Boyolali, Pinandito Sutarto.
![]() |
Umbul tersebut dipilih untuk ritual mendak tirta, kata Sutarto, karena dari penilaiannya Umbul Karangduwet ini dianggap sakral. Getaran spiritualnya sangat kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Upacara ritual mendak tirta diawali dengan kirab jalan kaki umat Hindu mengusung sesaji, gunungan hasil bumi dan aneka makanan, serta pratima (peralatan persembahyangan).
Kirab berlangsung dari Pura Bhuana Suci Saraswati di Desa Ngaru-Aru, Banyudono, menuju lokasi pengambilan air di Umbul Guyangan yang berada di kompleks Umbul Pengging berjarak sekitar satu kilometer.
![]() |
Sesampai di lokasi, mereka langsung berkumpul melakukan sembahyang dipimpin Pinandita Sutarto. Usai sembahyang Sutarto dan beberapa tokoh agama Hindu menuju ke sumber dan mengambil air yang ditaruh di tempat khusus yang telah disediakan.
"Mendak tirta adalah ritual pengambilan air suci. Nanti akan dipakai sebagai sarana atau wahana tawur agung sasih kasongo yang secara nasional dipusatkan di Candi Prambanan," terang Sutarto. (mbr/mbr)