"Saya ingat yang datang sendirian, Pak Wiranto sekitar tahun 2014, Pak Hidayat Nurwahid dulu pas pertama ada PKS," ujar salah seorang nelayan di Tambak Lorok, Sudarso (59) kepada wartawan, Rabu (20/2).
"Terus Bu Susi dua bulan-an lalu, Desember berarti. Bu Susi itu kan bantuin kita, nelayan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tahun ini lebih sedikit," kata Sudarso sembari menjahit jaringnya di dermaga Tambak Lorok.
Suasana politik memang cukup terasa di kampung Tambak Lorok karena banyaknya bendera partai terpasang di dermaga dan di atas perahu.
Nelayan lainnya, Munaim (43) menambahkan bahwa soal bendera-bendera partai di kampunya juga sempat disinggung Fadli Zon kemarin.
"Dia bilang, banyak bendera partainya ya," ujar Munaim menirukan Fadli.
Saat itu ditanya Fadli soal bendera, Munaim menceritakan Jokowi pernah datang malam-malam sendirian hanya ditemani sopir. Munaim tidak mengutarakan jelas bagaimana tanggapan Fadli Zon.
"Saya bilang Pak Jokowi datang sendirian malam-malam. Ya agak gimana gitu," ujarnya.
Simak Juga 'Kala Fadli Zon Tiru Incognito Jokowi di Tambak Lorok':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini