Sebelumnya, Dinas Pendidikan Surakarta berencana memasukkan 14 ADHA ke sembilan sekolah dasar (SD). Namun Yayasan Lentera selaku pengasuh ADHA mengaku kesulitan jika harus mengantar anak ke 9 tempat berbeda.
Ketua Yayasan Lentera, Yunus Prasetyo, mengaku telah bernegosiasi dengan pemkot. Dia meminta agar ke-14 ADHA yang duduk di kelas 1 sampai 4 itu ditempatkan ke dalam satu sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya anak-anak dipindah di lima sekolah. Kalau sembilan pasti sangat repot. Kalau lima tidak terlalu repot," kata Yunus saat dihubungi detikcom, Selasa (19/2/2019).
Menurutnya, ADHA dapat segera bersekolah kembali. Bahkan besok sudah ada anak yang bisa masuk sekolah.
"Besok sudah ada yang bisa ke sekolah. Memang kita inginnya segera, karena sudah mau UTS," ujarnya.
Meski sudah tak bersekolah selama sekitar dua pekan, 14 ADHA dipastikan tetap belajar di rumah singgah, kawasan TMP Kusuma Bhakti, Jebres, Solo. Banyak relawan yang membantu ADHA belajar.
"Guru dari sekolah lama juga ada yang sukarela datang mengajar. Ada sejumlah relawan juga yang membantu. Semoga UTS mereka bisa lancar," kata Yunus. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini