Melihat Bengkel Andong yang Masih Tersisa di Ambarawa

Melihat Bengkel Andong yang Masih Tersisa di Ambarawa

Aji Kusuma - detikNews
Selasa, 19 Feb 2019 15:20 WIB
Foto: Aji Kusuma/detikcom
Semarang - Moda transportasi tradisional seperti andong dan dokar masih ada di berbagai daerah di Indonesia ditengah gempuran produksi massal kendaraan bermesin. Andong atau dokar masih banyak ditemui di berbagai daerah.

Salah satunya di sekitar Ambarawa Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Andong yang ditarik kuda masih banyak dimanfaatkan warga sebagai sarana transportasi.

Bila andong rusak seperti roda, jok tempat duduk, dimana para kusir atau pemilik andong itu akan memperbaikinya. Di bengkel mana mereka akan datang memperbaikinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bengkel andong yang masih tersisa adalah bengkel andong Mbah Slamet, di Desa Kalipawon, Kecamatan Ambarawa. Kini bengkel itu dikelola Lustarmaji (65). Ia sampai sekarang masih meneruskan usaha pembuatan dan bengkel andong warisan ayahnya, Mbah Slamet.

"Ayah saya membangun usaha pembuatan dan bengkel andong ini sejak 1939. Sampai tahun 90-an kami masih punya delapan karyawan. Namun sekarang tinggal saya sendiri saja, karena sekarang yang delapan itu ya jumlah semua andong di Ambarawa," Ungkap Mbah Lus sapaan akrab Lustarmaji kepada Detikcom, Selasa (19/2/2019).
Melihat Bengkel Andong yang Masih Tersisa di AmbarawaFoto: Aji Kusuma/detikcom

"Dulu orang, Magelang, Salatiga, Boyolali dan Semarang pesan dan reparasi disini. Sampai kewalahan, Mas, tapi sekarang ya jalankan saja, harus tetap bertahan," imbuhnya.

Ia mengatakan reparasi andong sudah tak menentu ada, kadang dalam sebulan tidak ada sama sekali. Atau kadang hanya ada beberapa, tetapi ia tetap setia membuka bengkel andong untuk berjaga-jaga jika ada pelanggan datang.

"Kalau saya tutup, nanti kesusahan juga nyari tempat servis. Dari dulu ya cuma kami disini jadi rujukan andong rusak. Bulan ini saja baru ada satu, servis roda, habis biaya 240 ribu," ujar Lus.

Ia meneurutkan saat ini hanya ada dua andong di bengkelnya. Satu milik pelanggan, sedang yang satu lagi adalah andong buatan ayahnya. Lus berniat menjual andong warisan sang ayah jika ada orang yang berminat membelinya.
Melihat Bengkel Andong yang Masih Tersisa di AmbarawaFoto: Aji Kusuma/detikcom

"Ini dibuat tahun sekitaran 1940, yang paham sejarah andong pasti tahu, karena bisa dilihat dari klem dan tanda stempel bintang di besi pengait yang ada di bawah tempat duduk kusir, soal harga nanti dibicarakan setelah memantau kondisi andong," jelas Lus sembari menunjukkan letak klem yang ia maksudkan.

Lus tetap berupaya mempertahankan usaha bengkel andong warisan sang ayah. Meski jarang ada pembeli atau orang yang mereparasi andong.

"Kalau sekarang bikin bisa mulai harga Rp 30-50 juta. Setahun bikin satu sudah bersyukur. Kalau dari segi harga memang Mahal, karena saya masih manual, dan bahan yang digunakan juga pilihan. Pokoknya saya siap membuatkan sesuai keinginan, selagi saya bisa dan mampu," tandas Lus.

(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads