Ada 100 Orang Menderita DBD di Brebes, 7 Orang Meninggal

Ada 100 Orang Menderita DBD di Brebes, 7 Orang Meninggal

Imam Suripto - detikNews
Jumat, 08 Feb 2019 15:56 WIB
Petugas medis menangani pasien di RSUD Brebes. Foto: Imam Suripto/detikcom
Brebes - Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus meningkat. Hingga pekan ini, warga yang dinyatakan positif terkena DBD mencapai 100 orang dan 7 orang meninggal dunia.

Ismawan Nur Laksono, Kasie Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (P3MPTM) Dinkes Brebes, ditemui Jumat (8/2/2019) membenarkan adanya peningkatan jumlah penderita DBD di Brebes.

"Saat ini dari laporan yang masuk ke dinas, penderita DBD sudah mencapai 100 orang dan 7 meninggal dunia. Penderita ini sekarang tersebar di rumah sakit yang ada bahkan ada yang dirawat di luar wilayah (Tegal)," ungkap Ismawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dari laporan yang masuk, terjadi fluktuasi jumlah penderita DBD dalam tiap minggunya. Mulai tanggal 1-6 Januari Januari terdapat 13 orang terjangkit DBD. Kemudian pada 7-13 Januari ada 13 orang, 14-20 Januari ada 11 orang, 21-27 Januari ada 22 orang dan terbanyak adalah periode 28 Januari-3 Februari sebanyak 39 orang terjangkit DBD. Sedangkan periode 4 Februari sampai dengan hari ini ada 2 orang menderita DBD.

Dijelaskan pula, penderita DBD di Brebes yang meninggal dunia berjumlah 7 orang dan semuanya tergolong usia anak-anak. Angka kematian tertinggi juga terjadi pada periode 28 Januari-3 Februari sebanyak 4 orang.

Adapun tujuh orang yang meninggal masing-masing Alan Firgiawan (5,5) alamat Desa Cikandang Kersana; Kholisna Munafilah (7) Desa Limbangan Kersana; Athalia Dinar Azahra (6) Ketanggungan; Rafa Febian (9) Dukuh Tengah Ketanggungan; Nazwa Khoerunnisa (5) Desa Cimohong Bulakamba; Maulana kevin saputra (4) Kelurahan Pasarbatang dan Meza Putri (6) Desa Pesantunan Wanasari.


Meski jumlah penderita DBD dan angka kematian cukup banyak, Pemkab Brebes sampai saat ini belum meningkatkan status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Meski demikian, sambung Ismawan, penanganannya setara dengan KLB.

Dikatakan, Dinkes secara masih sudah melakukan penanganan terhadap wabah DBD. Seluruh kader sudah dikerahkan untuk turun ke masyarakat untuk melaksanakan penyuluhan dan pemantauan.

"Kader sudah diberitahu bila ada warga demam dan tidak mau makan untuk segera ditangani secara serius," tuturnya.


Simak Juga 'Ini Alasan Tingginya Penyakit Demam Berdarah di Januari 2019':

[Gambas:Video 20detik]


(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads