Apel pasukan dipusatkan di Mapolrestabes Semarang kemudian personel Polrestabes Semarang yang dibackup Polda Jateng menyebar. Patroli dan razia dilakukan di sejumlah titik.
Titik razia dilakukan termasuk di perbatasan maupun dekat exit tol salah satunya simpang exit Tol Krapyak yang merupakan akses Semarang-Kendal. Sejumlah pengendara terlihat kena tilang karena tidak melengkapi diri dengan dokumen berkendara seperti SIM atau STNK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana, warga di sini takut tidak?" tanya Condro kepada warga, Rabu (6/2/2019).
Warga pun menyatakan tidak takut dan Condro mengimbau agar warga bisa memberlakukan sistem one gate system dengan pemasangan portal pada jam 00.00 hingga pagi hari.
"Kota Semarang cukup luas. Tidak mungkin diawasi tiap jengkal oleh petugas. Maka diperlukan swakarsa masyarakat, bisa dengan one gate system," pungkas Condro.
Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan kegiatan patroli dan razia tersebut tidak hanya dilakukan hari ini. Hal itu akan terus berlanjut dengan titik yang acak.
"Dilakukan pemeriksaan kendaraan dan badan. Sasaran utamanya adalah benda yang patut diduga akan digunakan untuk aksi pembakaran," kata Abi.
"Kami lakukan terus, titiknya acak. Supaya masyarakat bisa tidur nyenyak," tegasnya.
Razia yang diikuti 728 personel itu dilakukan hingga pagi hari karena pola pelaku pembakaran kendaraan sama yaitu sekitar pukul 02.00 hingga pukul 05.00 WIB.
Tercatat, aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran mobil serta motor terjado 17 peristiwa di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini