"Warga Solo bisa menempatkan diri. Warga Solo tahu bagaimana memaknai perbedaan," kata Aria Bima usai acara 'Sosialisai 4 Pilar Kebangsaan' di Sukoharjo, Sabtu (2/2/2019).
Dia menjelaskan, warga Solo sudah terbiasa dengan perbedaan pendapat. Aria meyakini konflik tak akan terjadi hanya karena beda pilihan dalam pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan pilihan, perbedaan partai, bukan merupakan satu hal yang memecah belah. Kita sebagai warga Solo, perbedaan Pilpres, Pilkada, Pilgub, Pileg, sudah terbiasa berkali-kali dan tidak pernah menjadi suatu yang saling memisahkan," ujarnya.
Namun demikian, dia tidak menampik adanya potensi kerawanan di kota yang merupakan daerah pemilihannya sebagai anggota DPR RI itu. Menurutnya, kerawanan bisa terjadi atas tindakan orang dari luar Solo.
"Kalau ada ribut itu asalnya dari lanjon (orang dari luar Solo)," ungkap pria asal Sukoharjo itu.
Dia pun meminta masyarakat tetap ikut menjaga kondusifitas Kota Solo. Pertemuan-pertemuan warga diminta agar terus dilakukan.
"Kami minta warga mengkonsolidasikan sendiri, ronda, pertemuan, majelis taklim. Kalau ada yang aneh-aneh mulai ditanya untuk apa tujuannya," kata dia.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (bai/mbr)











































