Sutrisme mengaku sudah 3 tahun berdagang satwa langka karena tergiur untung besar. Dia mengaku mendapatkan hewan-hewan itu daro temannya yang bekerja di Pelabuhan Surabaya. Kalau ambilnya di pelabuhan Surabaya dan yang bawa ke sini umpet-umpetan," ujar Sutrisno di Mapolres Bantul, Jumat (11/1/2019).
Lanjut Sutrisno, ia tertarik menjualbelikan satwa langka karena tergiur keuntungan yang cukup besar. Selain itu, Sutrisno menilai keuntungan dari jual beli tersebut lebih besar dari pendapatannya sebagai wiraswasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia memberikan gambaran keuntungan jualan satwa liar. Untuk burung cendrawasih misalnya, dia membeli kepada temannya Rp 10 juta/ekor, sedangkan dia jual burung endemis Papua seharga Rp 35 juta untuk 2 ekor.
Polisi menangkap Sutrisno di Jalan Parangtritis, Bantul. Bersama penangkapannya polisi mengamankan 2 ekor kangguru tanah, 3 ekor burung cendrawasih, 4 ekor burung mambruk, 6 ekor tupai Bangka, 2 ekor burung kasuari dan seekor burung merak.
![]() |
Sambung Wajudi, belasan satwa langka itu nantinya dirawat terlebih dahulu sebelum dilepas kembali ke habitatnya. Bukan tanpa alasan, hal itu karena beberapa satwa tersebut kemungkinan stres dan kesehatannya tidak prima.
"Selanjutnya dilepas liar di habitat aslinya, misal seperti burung mambruk akan dilepas di Papua. Karena sebagian besar satwa (sitaan) ini berasal dari Indonesia timur," ujarnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini