Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan hari ini dari pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 10 kali guguran di Merapi. Namun volume guguran masih tergolong kecil.
"Jumlah gugurannya (pukul 00.00-06.00 WIB) sepuluh dengan amplitudo 3.5-35 mm. Untuk durasinya antara 13.8-71.8 detik. Tapi itu guguran saja (tanpa disertai lava pijar)," ujar Hanik saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (11/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gunung Merapi kembali Luncurkan Lava Pijar |
Hanik menegaskan, guguran yang terjadi di puncak Merapi adalah fenomena biasa. Penyebabnya, pertumbuhan kubah lava di puncak masih terus terjadi. Oleh karenanya wajar bila kemudian terjadi guguran dengan intensitas kecil di lereng kubah lava Merapi.
Adapun status Gunung Merapi hingga kini masih berada di level II atau waspada. Untuk itu BPPTKG meminta radius tiga kilometer dari puncak Merapi steril dari aktivitas manusia. Kegiatan pendakian ke puncak Merapi juga tak direkomendasikan.
"Masyarakat yang tinggal di KRB III (Kawasan Rawan Bencana III) Merapi mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktifitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktifitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Hanik. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini