"Jadi pemberedelan (penyitaan) itu, itu sesuatu yang menurut saya melawan nalar akal sehat. Jadi tolong hentikan pemberedelan itu. Karena apa? Pengetahuan harus dibalas dengan pengetahuan," ujar Benny kepada detikcom di Yogyakarta, Rabu (9/1/2019).
"Jadi kalau anda melarang sesuatu itu bagaimana mengkonter. Kalau kita enggak paham dengan ideologi komunis bagaimana kita bisa mengkritik? Jadi kita harus mempelajarinya, kemudian kita mengkritiknya apa kelemahan dari teori itu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tindakan aparat menyita sejumlah buku yang diduga berpaham komunis berlebihan. Tindakan aparat, disebutnya justru menghancurkan nalar masyarakat. Apalagi nalar yang dipakai aparat hanya berupa ketakutan semu.
"Maka ke depan dibutuhkan adalah kesadaran publik, yaitu bahwa kita harus menggunakan nalar sehat. Kalau kita melarang sesuatu, harus ada argumentasi, harus dipajari. Jadi pemberedelan (penyitaan buku) adalah bentuk dari kedunguan," tuturnya.
"Jadi tolonglah hal seperti itu (penyitaan buku diduga berpaham komunis), kegaduhan itu tidak perlu lagi. Tetapi mari kita sebagai masyarakat yang kritis untuk membangun daya nalar kritis, argumentasi lawan argumentasi," tutupnya.
Simak juga video 'Dituduh Anak PKI, Wasekjen PKB Beri Maaf Pelaku':
(mbr/mbr)