Mahasiswa Kerja Paksa di Taiwan, Menristek: Ada Permainan Disana

Mahasiswa Kerja Paksa di Taiwan, Menristek: Ada Permainan Disana

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 04 Jan 2019 20:50 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Kabar 300 mahasiswa Indonesia kerja paksa di Taiwan sudah dibantah. Meristekdikti, M Nasir mendapat informasi kabar bohong itu merupakan permainan politik internal di sana. Ia pun berniat untuk memastikannya terlebih dahulu.

Sebelum menutup Rakernas Kemenristekdikti 2019 di Undip Semarang, Nasir juga sempat menyampaikan kepada peserta terkait kabar mahasiswa kerja paksa di Taiwan yang tidak benar. Ia berharap berita bohong itu tidak dikembangkan terus.

"Ini permainan politik dalam negeri Taiwan," kata Nasir, Jumat (4/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat sesi wawancara, Nasir menjelaskan kabar tersebut digunakan untuk menyerang dalam perpolitikan di Taiwan. Ia pun berniat ingin mengetahui detailnya dengan berkoordinasi dengan Perwakilan Kantor Ekonomi dan Dagang Taipei (TETO).

"Intinya adalah bagaimana lawan ini bisa menghancurkan lawannya dengan mekanisme berita itu. Saya ingin detailkan ini, Selasa akan bertemu TETO," tandasnya.

Nasir memang sempat terkejut dengan berita itu karena selama ini Taiwan memperlakukan pekerja dan pelajar Indonesia dengan baik. Oleh sebab itu Kemenristekdikti juga menjalin kerjasama dengan 8 Universitas dan awal tahun ini akan berangkatkan 320 mahasiswa ke sana.

"Tenaga kerja dan pendidikan sangat baik di sana, kualitas perguruan tinggi di sana tidak main-main, masuk 500 besar dunia banyak," pungkas Nasir.

(alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads